Sabtu, 07 September 2013

Contoh Drama 13 orang

DRAMA
“PUTRI AMELIA”


Nama Pemeran :
Putri Amelia
Ratu Clarisse
Ibu Putri Amelia
Michael
Jackson (sahabat Putri Amelia) .
Larry
 “Julie” (ketua kelompok Cheerleader)
Alice
Patres
 “Ryan” (Kekasih Ibu)
 “Willer” (Pengawal kerajaan)
Joe (penjaga istana)



PROLOG :
Ada sebuah kerajaan kecil di Negara Genovia. Kerajaan Genovia dipimpin oleh Ratu Clarisse. Ratu Clarisse memiliki seorang pengawal bernama Willer. Seiring waktu, Ratu Clarisse telah lansia. Ia pun mencoba membujuk cucunya Putri Amelia yang masih berumur 15 tahun untuk menggantikan posisinya.
Putri Amelia tinggal bersama ibunya dekat Genovia. Nama Putri Amelia diubah menjadi Mia. Untuk lebih jelas, kita lihat saja drama berikut…


Ibu : “Mia, bangun… Nanti kamu telat ke sekolah, Lihat sudah jam 7!”
Mia : “Ah, ibu… Hari ini aku tidak sekolah ya bu? Aku sedang malas!”
Ibu : “ Tidak bisa begitu Mia, ayo bangun!” (menarik tangan Mia)
Mia : “Uh.. iya-iya,bu.. Aku bangun!” (berdiri)
Ibu : “Ya sudah,sekarang bersiap-siap! Ibu sudah siapkan sarapan!”
Mia : “Baik bu!”

    Mia pun bersiap-siap menuju sekolah dan menghampiri ibunya di meja makan…

Ibu : “Nah, ayo sekarang kita makan!”
Mia : “Ok.”
Ibu : “Mia ada sesuatu yang ingin ibu katakan. Semalam nenekmu Ratu Clarisse menelepon ibu. 
           Nenek ingin bertemu denganmu… Ada sesuatu yang ingin dikatakannya.”
Mia : “Apa yang nenek inginkan bu?”
Ibu : “Nenek ingin kamu menggantikan posisi nenek. Karena nenek sudah lansia. Ibu harap
           kamu mengerti Mia.”
Mia : “Apaaa buuu? Tidak, aku tidak mau.. Aku sudah cukup bahagia saat ini.. Aku tidak mau lagi
            hidup dengan peraturan kerajaan!”(marah)
Ibu : “Ia nak, ibu tau.. Ibu juga tidak mau kamu menjunjung tugas berat seperti itu… Tapi kan
           ayahmu dulu seorang Raja, ia sudah meninggal nak. Tidak mungkin kan ayahmu yang
           menggantikan nenek??”
Mia : “Aku tidak mau tau.. Aku pergi ke sekolah dulu ya bu!” (meninggalkan ibunya)

    Sesampainya di sekolah Mia curhat kepada sahabatnya Jackson. Jackson pun mencoba menghiburnya, tak lama anggota cheerleader yang sombong bertemu dengan Mia.

Julie       : “Hey,anak miskin yang ngaku-ngaku jadi putri kerajaan! Kenapa? Kok mukanya
                    cemberut? Pasti belum makan ampas? Ya kan?”
Jackson : “Hei,Julie! (mendorong Julie) Ngomong itu dijaga sedikit ya? Dasar mulut ember!
                    Makan tuh ampas lo!”
Alice      : “Eh, Jackson! Gak usah sok-sok ngebela Mia dong. Atau jangan-jangan lo juga miskin
                    kayak Mia ya? Hahaha!”
Julie       : “Sama-sama miskin dong.. Hahaha!”
Mia         : “Jackson,kita pergi yuk… Ada orang gilak disini!” (meninggalkan Julie dan Alice)
Patres    : (dari kejauhan) “Eh Mia, apa lo bilang? Orang gilak!! Lo tuh yang gilak! Sadar dong!”
Mia dan Jackson : (Menjulurkan Lidah ke belakang)

    Bruk… Tiba-tiba Mia menabrak Michael yang berjalan di depannya…

Michael : “Eh,, maaf-maaf Mia.. Aku tidak sengaja..”
Mia         : “Seharusnya aku yang minta maaf karna aku tidak melihat jalan…”
Michael : “Kamu tidak apa-apa kan?” (Mengutip buku Mia yang jatuh dan menarik Mia untuk
                   berdiri)
Mia         : “Em.. Terima kasih ya.”
Jackson  : “Cie.cie… Mia ehm,ehm nie..”
Mia         : “Ih.. apaan sih!” (muka malu)
Michael : “Aku pergi dulu ya Mia,sampai jumpa.” (meninggalkan Mia)
Mia         : “Tuh kan Jackson.. Michaelnya jadi pergi tuh..!”
Jackson  : “Wah.. berarti Mia pengen jumpa Michael terus donk.. Ya kan?”
Mia         : “Ah. Udah ah.. Aku mau belajar.” (Menuju ke kelas)
   
Di sekolah, Mia seperti biasa melakukan pembelajaran. Bel sekolah berbunyi tanda pulang. Mia dan Jackson pulang bersama disambut oleh Michael yang menunggu…

Michael : “Siang Mia.”
Mia       : “Siang Chael. Ada apa ya?”
Michael : “Gini. Kan besok malam sekolah ngadain pesta pantai. Dan tiap orang harus punya
      pasangan. Jadi kamu mau gak jadi pasangannya aku?”
Mia       : Gimana yaa??

    Tiba-tiba Larry, pria terpopuler di sekolah datang menghampiri mereka…

Larry : “Hei Mia.”
Mia   : “Hei Larry. Ada apa? Kok tumben?”
Larry : “Aku ingin mengajak kamu ke pesta pantai besok malam yang diadakan sekolah. Mau gak
jadi pasangan aku?”
Mia   : (berbisik pada Jackson) “Gimana nih Jack? Aku milih siapa? Aku sih pengennya sama Larry..
Soalnya dia kan cowok terpopuler di sekolah!”
Larry : “Terserah kamu aja deh, Mau milih yang mana! Ikuti kata hati kamu aja!”
Mia   : “Ok. Larry, aku mau jadi pasangan kamu!”

    Michael yang mendengar hal itu langsung saja pergi meninggalkan mereka… Mia pun pulang ke rumahnya dengan hati hampa. Sesampainya di rumah, Mia disambut neneknya, Ratu Genovia…

Ratu    : “Mia.. bagaimana kabarmu,sayang? Baik-baik saja kan?” (memeluk Mia)
Mia     : “Aku baik-baik saja nek… Ada apa kemari?”
Ratu    : “Mengenai pergantian posisi. Apakah kamu sudah siap menggantikan nenek?”
Mia     : “Akuu tidak tau nek.. Aku sepertinya belum siap menanggung beban itu.”
Ratu    : “Ok. Nenek mengerti.. Oh iya Mia, mulai besok kamu akan diantar ke sekolah dengan Mobil
   kerajaan. Perkenalkan ini Willer, Pengawal Kerajaan Genovia.”
Willer : (membungkukkan badan) “Halo Putri Amelia.”
Mia     : “Nenek tidak perlu melakukannya. Aku tidak mau nek. Aku sudah cukup bahagia bersama
                ibu,nek.”
Ratu    : “Tidak bisa begitu sayang… Hanya kamu lah satu-satunya cucu nenek. Jadi kamu yang
   pantas menggantikan nenek.”
Mia      : “Pokoknya, aku tidak mau!!” (meninggalkan nenek dan bergegas ke kamar)

Ibu       : “Maaf kan Nia ya bu.. Mungkin dia masih trauma dengan ini semua. Saya akan coba
   membujuk dia.”
Ratu     : “Ibu harap juga begitu… Baiklah, ibu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Lusa ibu
                 akan kemari lagi. Selamat tinggal.”

   




Ratu Clarisse dengan kecewa pergi menuju kerajaan Genovia bersama Willer. Dan Ratu Clarisse menghapus perjanjian antar-jemput Mia di sekolahnya.
    Esoknya Mia pergi ke sekolah hendak minta maaf kepada Michael. Sebelum ke sekolah, ia menjemput Jackson di rumahnya…


Mia      : (Mengetuk pintu) “Jackson.. Jackson”
Jackson : “Iya, sebentar… (Membuka pintu) Mia?? Tumben datang kesini? Ada apa? Mau berangkat
     ke sekolah bareng aku ya?”
Mia      : “Ia Jackson.. Cepetan yuk… Aku mau minta maaf sama Michael nih.. Karena aku udah
     ngecewain dia…”
Jackson : “Oh. Yaudah.. yuk-yuk!”

    Mereka pun berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah,, segera saja mereka menemui Michael yang tengah membaca buku di perpustakaan…


Mia       : “Michael…..”
Michael : “Ya, Mia?”
Mia         : “Michael, aku ingin minta maaf.”
Michael : “Minta maaf untuk apa, Mia? Karena kamu menolak ajakanku?”
Mia       : “Ia Michael. Maaf ya. Kamu tidak marah kan sama aku?”
Michael : “Ya marah dong.. Tapi gak pala marah sih.”
Mia       : (memukul pundak Michael) “Ih.. masih aja bercanda. Aku serius nih.. Kamu marah apa
    nggak sih?”
Michael : “Aku kecewa sama kamu Mia.. Tapi tidak apa-apa kok, biar saja aku tidak punya pasangan.
     Aku rela kok demi kamu.”
Mia       : “Wooo.. Michael sok rela nih…!”

    Seketika Julie dan Alice menghampiri mereka…

Julie         : “Hey, anak miskin.. Enak aja ya lo pasangan sama Larry!”
Mia          : “Emang kenapa?? Pada sirik ya!??”
Alice        : “Plis deh.. Sirik?? Sama Lo?? Ogah banget…”
Julie        : “Lo, jangan bangga dulu ya. Mungkin aja ini hanya kebetulan. Liat aja gue bakal
       permaluin lo ntar malam.”
Jackson   : “Lo, mau apain dia? Awas ya kalo lo berani apa-apain Putri Genovia!”
Julie        : “Hello??? Putri! Putri dari Hongkong!”
Michael  : “Sudah-sudah.. Kalian tidak perlu berdebat seperti ini!”
Patres     : “Wah.. ada pahlawan kesiangan nih! Bangun dong hero! Lo telat nolong tuh!”
Michael  : “Mia,Jackson sebaiknya kita pergi dari sini!” (meninggalkan Julie dan Alice)

Julie  : “Alice,gue punya rencana. Gimana nanti kita ceburin dia di pantai. Masa dia pasangan sama
honey gue! Ih.. sebel banget deh gue!”
Alice : “Gue setuju! Tapi gimana caranya Julie?”
Julie  : “Ntar malem, lo biarin dulu Mia sama Larry duaan. Trus kalo ada kesempatan lo ajak Mia
untuk cebur bareng. Trus lo sms gue kalo udah sampe di pantai. Siap itu,, ya gue ceburin dia
dari belakang. Beres kan?”
Patres :  “Ok deh Jul.. Lo memang pintar!”
Julie     : “Ia dong.. Gue gitu!”

    Malamnya, Mia dan Larry berduaan di ruang khusus Pantai. Dan mereka memperbincangkan sesuatu…

Larry : “Mia, terima kasih ya karena sudah mau temenin aku di pesta pantai ini.”
Mia   : “Iya. Sama-sama Larry.”
Larry : (mengenggam tangan Mia) “Mia, kamu mau gak jadi kekasih aku?”
Mia   : “Aku tidak tau Larry..”
Larry : “Aku sangat menyayangimu, Mia.”

Mia   : “Maaf Larry… Aku tidak mencintaimu… Aku hanya menganggapmu sebagai sahabat. Tidak
lebih?”
Larry : “Tapi tak bisakah kamu mencoba mencintaiku? Aku yakin seiring waktu kamu akan
mencintaiku, Mia…
Mia   : “Maafkan aku Larry… Aku tidak bisa mencintai begitu saja… Saat ini aku sedang mencintai
seseorang, namun bukan dirimu… Larry, Julie sangat mengidam-idamkanmu,  mengapa
tidak dia saja yang kamu pilih?”
Larry : “Baiklah Mia.. Untukmu aku rela untuk melupakanmu dan mencoba mencintai Julie… Kita
sahabat selamanya?” (mengacungkan kelingking)
Mia   : “sahabat selamanya.”(mengacungkan kelingking)

    Sesuai dengan rencana Julie.. Alice datang mengajak Mia untuk sama-sama mencebur ke pantai…

Alice : “Mia… Lo mau ikut gak cebur bareng gue sama Julie? Pasti seru deh Mia?”
Mia   : “Eh, kenapa kalian tiba-tiba berubah gitu sama aku?”
Alice : “Kita mau jadi temenmu. Kita nyesel udah jahilin lo. Lo maafin kita kan?”
Mia   : “Iya, aku maafin kalian. Yaudah yuk pergi!” ; “Larry aku pergi dulu ya bareng mereka. Bye 
Larry.”
Larry : “Bye, Mia.”

    Di perjalanan menuju pantai. Alice mengirim pesan kepada Julie untuk bersiap-siap di pantai. Mia bertanya kepada Alice, apa yang sedang dilakukannya.

Mia   : “Kamu sedang sms siapa Alice? Kok tampaknya seru gitu?”
Alice : “Bukan siapa-siapa kok. Ini cuma ibuku kok yang menanyakan gimana aku disini.”
Mia   : “Oh..”

    Sesampainya di pantai Mia dan Alice bersiap-siap untuk nyebur. Tapi dari belakang, Julie mendorong Mia dan Mia basah kuyup.

Mia   : “Kalian jahat! Kalian kok tega sih? Aku kira kalian bener-bener berubah!”
Julie  : “Apa??? Berubah untuk Lo?? Sorry aja deh.. Kita kan gak level sama lo. Lo nya aja yang lugu
dan percaya kalo kita nih berubah. Betul gak Lice?”
Alice : “Betul banget Julie. Oh iya tadi sebenarnya yang gue sms bukan ibu gue tapi Julie. Gue sms
Julie supaya Julie siap-siap buat ceburin lo!”
Mia   : (menangis)
Patres, Julie dan Alice : “DASAR CENGENG!!”

Kemudian Michael datang menghampirinya…

Michael : “Julie, Alice kalian sudah keterlaluan!”
Patres    : “EGP!”
Michael : “Ayo Mia. Kita pulang saja. Tidak ada guna kita disini!”
Mia       : “Kamu gak usah sok ngebelain aku Michael. Urusin saja dirimu!”
Michael : “Kenapa kamu ngomong gitu Mia? Aku sudah baik negebela kamu, kamu malah marahin
     aku!”
Mia       : “Sudalah Michael, aku pergi!” (meninggalkan semuanya)
Michael : “Puas kalian?”
Patres, Julie dan Alice : “PUAS BANGET.. hahaha”
Michael : “Dasar cewek gak tau diri!” (meninggalkan Julie dan Alice)


    Esoknya,,, Nenek Mia datang ke rumah Mia…

Ratu : “Selamat pagi Mia… Apa kabarmu sayang?”
Mia  : “Buruk!”
Ratu : “Apa yang terjadi sayang?”
Mia  : “Temanku mempermalukan aku nek!”
Ratu : “Seorang putri harus sabar sayang.”
Mia  : “Nenek!”
Ratu : “Ya sayang?”
Mia  : “Setelah aku pikir-pikir.. Aku mau nek menjadi putri Genovia.”
Ratu : “Benarkah?? Terima kasih Mia.” (memeluk)
Mia  : “Iya nek.. Langkah apa yang harus kulakukan?”
Ratu : “Pertama, apabila kamu bertemu dengan orang lain, tangan kamu harus melambai dengan
indah.” (menunjukkan cara)
Mia   : “Begini nek?” (memperagakan)
Ratu : “Bukan sayang… Sepertinya kamu harus latihan setiap hari.”
Mia   : “hihi… Layaknya memang begitu nek.”
Ratu : “Baiklah.. Yang Kedua, apabila kamu bertemu dengan anggota kerajaan, kamu harus
membuat begini. (memperagakan)
Mia   : “Akan kucoba nek.. seperti ini? (meniru)
Ratu : “Hahah.. bukan begitu sayang.. Ini akan menjadi hari yang panjang.. Sudah cukup untuk hari
ini, kamu bisa beristirahat sayang.”
Mia  : “Baik nek.”

    Mia beristirahat dengan nyenyak… Esoknya latihan dilanjutkan dengan canda dan tawa…

Ratu : “Ayo sayang, kita lanjutkan latihan kita.”
Mia  : “Ok nek,,”
Ratu : “Kamu ulangi yang semalam nenek ajarkan yaitu melambai.”
Mia  : “Begini nek?” (memperagakan)
Ratu : “Bukan Mia, seperti ini. Ayo kita sama-sama. Nah.. kan kamu sudah bisa sekarang.”
Mia  : “Wah.. aku senang sekali nek.”
Ratu : “Ok.. ajaran yang kedua yaitu sapaan. Coba kamu pragakan”
Mia  : (memperagakan)
Ratu : “Nah.. Dengan banyak latihan pasti kamu bisa Mia…”
Mia  : “Iya nek…”
Ratu : “Mia, bisa tunggu sebentar? Ada yang ingin nenek ambil dari mobil…”
Mia  : “Tentu nek.”

    Beberapa saat kemudian Ratu Genovia membawa sebuah buku tebal…

Ratu : “Sayang, ini adalah pemberian dari ayahmu. Seharusnya nenek berikan saat kamu berumur
17 tahun. Tapi karena sebentar lagi kamu akan menggantikan nenek. Nenek akan
memberikannya sekarang.”
Mia  : “Terima kasih nek.”
Ratu : “Ok sayang. Kamu bisa membukanya di kamar. Nenek ada urusan sebentar. Besok nenek
akan menemuimu.”


    Mia langsung pergi ke kamar dan membuka buku dari ayahnya. Ada sebuah surat yang isinya :

Sayangku, Mia…
Kini kau telah beranjak dewasa…
Kamu harus menanggung beban berat nak…
Hidup ini harus kita syukuri apa pun keadaan kita…
Bila ayah tidak ada lagi…
Kamu harus terima kenyataan sayang.. (Mia menangis)
Ayah tau, ayah bukan lah yang terbaik..
Tapi ayah telah berusaha menjadi yang terbaik buat Mia…
Semoga dengan adanya Diary ini, Mia bisa mengisi hari-hari Mia di kerajaan…
Ayah sayang kepada Mia…
Sayang sekali…
Mungkin Mia marah karena Mia menanggung beban berat…
Tapi ketahuilah sayang ayah selalu ada di hatimu…
Jadi apabila kamu merasa bosan, merasa letih…
Kamu bisa curhat kepada ayah dengan Diary ini…
Mia sayang…
Maafkan ayah kalau ayah telah melakukan kesalahan…
Maafkan ayah yang tak pernah peduli kamu dan ibu…
Maafkan ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaan ayah…
Anakku…
Sekian dari ayah…
Salam cium untuk ibu dan kamu…
Sehat selalu ya nak..

Salam, AYAH MIA.

Mia : “Ayah… Maafkan Mia ayah.. Mia janji akan melakukan keinginan Ayah.. Mia sayang ayah..”
(menangis)

    Mia pun menangis sampai ketiduran di meja….
Esoknya, Mia bersiap-siap ke sekolah… Namun neneknya perlu berbicara dengannya…

Ratu : “Mia… Ada sesuatu yang harus nenek katakan.”
Mia  : “Katakan saja nek.”
Ratu : “Besok kamu akan nenek bawa ke Genovia untuk pengangkatan.. Kamu bisa mengundang
teman-temanmu.”
Mia  : “Baik nek…”
Ratu : “Sekarang kamu bisa berangkat ke sekolah.”

    Sesampainya di sekolah Mia menemui Jackson, sahabatnya…

Mia      : “Jackson!”
Jackson : “Ya,Mia?”
Mia      : “Besok aku akan diangkat sebagai Putri Genovia, kamu mau ikut?”
Jackson : “Tentu saja… Bisa kah aku mengajak seseorang?”
Mia      : “Siapa Jack?”
Jackson : “Aku mau ajak Patres.. boleh ya???”
Mia      : “Tentu saja… Jackson, temani aku untuk ajak Michael yuk?”
Jackson : “Yuk..”


Mia       : “Michael..”
Michael : “Ada apa Mia?”
Mia       : “Maafkan aku ya karena aku sudah membentak kamu kemaren,, aku sedang emosi
      Michael…”
Michael : “Maaf, tuan putri.. Aku sedang sibuk.. Silahkan ajak Larry saja.”
Mia        : “Maafkan aku Michael..”
Michael  : “Selamat tinggal Tuan Putri.” (meninggalkan Mia)

Mia      : “Jackson.. Bagaimana ini?”
Jackson : “Gini aja.. kan Jackson suka Novel.. kamu buat aja kado maaf sama dia.. Buat novel itu jadi
kadonya.. trus di depan kado tulis besar-besar kata “MAAF”. Aku yakin pasti dia maafin  kamu.”
Mia      : “Ok, Jackson. Aku akan mencobanya. Makasih ya buat sarannya. Kamu memang
     sahabatku. Oh iya, temanin aku ajak Larry,Julie, Patres sama Alice yuk?
Jackson : “Apa? Kamu mau ajak mereka?? Mereka itu jahat sama kamu loh Mia. Aku ngajak Patres
     karena aku suka sama dia.”
Mia      : “Aku tau Jackson,aku tau. Kata nenekku, seorang putri itu harus sabar bagaimana pun
     keadaannya. Jadi aku udah maafin mereka kok Jack. Kamu tenang aja.”
Jackson : “Oh, yauda. Yuk kita temui mereka.”

Mia        : “Larry, kamu sudah nembak Julie?”
Larry      : “Sudah, Mia…”
Mia      : “Selamat ya. Semoga kalian bahagia.”
Julie      : “Maafin aku ya Mia,, Larry sudah cerita semuanya. Kalau kamu itu rela nolak Larry untuk
     aku dan kamu emang benar-benar Putri Negara Genovia.”
Mia      : “Iya. Gak apa-apa kok Julie.”
Alice dan Patres : “Maafin kita juga ya.”
Mia       : “Iya. Oh iya, kalian mau gak datang ke acara pengangkatanku jadi Putri Genovia? Aku
     harap mau ya?”
Larry,Julie,Alice,Patres : “Mau dong… Makasih ya Mia.”
Mia      : “Ok. Patres, ada sesuatu yang mau dikatakan Jackson sama kamu. (berbisik pada Jackson)
     Ayo Jackson ajak Patres.”
Jackson : “Begini Pat. Kan besok tuh acaranya Mia, kamu mau gak jadi pasangannya aku?”
Patres    : “Tentu saja.. Makasih ya Jack, sudah mau ajak aku.”
Jackson : “Iya sama-sama.”
Mia      : “Kalau begitu. Sampai jumpa besok ya teman-teman. Besok pakai pakaian kalian yang
     paling bagus ya?”
Larry,Julie,Alice,Patres : “Seeppp,,”
Mia      : “Aku sama Jackson pulang dulu ya. Bye.”
Larry,Julie,Alice,Patres : “Bye.”

    Esoknya… Mia bersiap-siap ke Genovia..

Mia  : “Nek… Sebelum kita pergi.. Aku mau ngirim ini dulu sama seseorang.”
Ratu : “Ok,sayang. Cepat ya.”

    Mia pun pergi ke rumah Michael dan meletakkan kado maaf di pintu rumahnya. Tak lupa Mia mengetuk pintunya. Setelah itu Mia bergegas pergi. Dari kejauhan, ia melihat Michael mengambil kadonya dan tersenyum. Mia sangat senang. Dan Mia pun pulang lagi ke rumah.

Mia    : “Nek, ibu ikut tidak?”
Ratu   : “Ikut dong, sayang.”
Ibu      : “Ayo bu,Mia kita pergi…”


Willer : “Ayo Ratu, acara akan mulai sejam lagi.”
Ratu    : “Oh.. ayo kita bergegas.”

    Mereka pun pergi ke Kerajaan. Sesampainya disana…

Ratu : “Ayo sayang… Kita naik ke mimbar.”
           “Selamat siang rakyat Genovia. Terima kasih sudah datang ke pengangkatan Putri Genovia.
Kita sambut Putri Amelia!” (tepuk tangan)
Mia  : “Salam rakyatku. Sebelumnya saya menolak untuk menanggung beban ini, karna saya tau ini
tugas yang sangat berat. Tetapi berkat Ratu Clarisse, saya akhirnya bisa mejadi seperti ini.
Saya Mia diangkat menjadi “Putri Amelia Mignoette Thermopolis Renaldi.”
(Dimahkotai dan tepuk tangan)

Joe   : “Baiklah rakyat Genovia. Sekarang saatnya pesta dansa. Silahkan berdansa dan nikmati acara
ini.”

    Akhirnya setelah pengangkatan, diadakan pesta dansa. Ratu Clarisse berdansa dengan Willer. Jackson berdansa dengan Patres. Larry berdansa dengan Julie. Alice duduk menikmati acara. Ibu Mia bertemu dengan teman ayahnya…

Ryan : “Ibu Amelia?”
Ibu    : “Ya,saya sendiri?”
Ryan : “Saya adalah teman dari suami anda. Dia pernah berpesan kepada saya apabila dia tiada,
saya yang akan mencoba melindungi anda. Apakah anda bersedia?” (memegang tangan)
Ibu    : “Benarkah?”
Ryan : “Ya. Saya Ryan Moscovitz.”
Ibu    : “Baiklah. Aku bersedia.” (kemudian duduk dan berbincang)

    Mia mencari-cari Michael. Dan melihat Michael di hadapannya.

Michael : “Mau berdansa?”
Mia       : “Tentu saja.”

    Beberapa saat kemudian setelah berdansa, Michael menarik Mia ke taman istana.

Michael : “Kenapa aku? Kenapa aku yang kamu pilih?”
Mia       : “Karena kamu mencintaiku seperti aku mencintaimu.”
Michael : “Kalau begitu. Maukah kamu menjadi kekasihku?”(memegang tangan)
        “Kekasih yang selalu ada dalam suka duka dan menerima apa adanya.”
Mia        : “Tentu saja. Michael. Aku mau.”
Michael : “Mari masuk ke dalam.” (menggandeng tangan Putri)


Epilog :
Akhirnya Putri Amelia bahagia dengan posisinya menjadi Putri Genovia karena didukung oleh orang-orang hebat yang menyayanginya. Apapun yang terjadi dalam hidup, kita harus menerimanya. Hidup penuh tantangan dan kita harus berjuang melawannya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar